Kota Vatikan, 5 Juli 2025
Paus Leo XIV pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 mengatakan ziarah memainkan peran penting dalam kehidupan iman karena membantu umat Kristiani untuk lebih bersatu dengan Yesus Kristus dan memahami tujuan Allah bagi kita dalam hidup.
Hal itu dikatakan Bapa Suci di dalam sebuah kegiatan dimana Bapa Suci mengundang sekelompok besar guru dan kaum muda dari Denmark, Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Wales ke Vatikan dan mendorong mereka untuk lebih dekat dengan Tuhan selama ziarah musim panas mereka di Roma untuk Tahun Yubileum Harapan 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Paus mengatakan : “Ziarah memiliki peran penting dalam kehidupan iman kita karena ziarah membawa kita menjauh dari rumah dan rutinitas sehari-hari kita serta memberi kita waktu dan ruang untuk bertemu Tuhan lebih dalam. Momen-momen seperti itu selalu membantu kita untuk bertumbuh, karena melalui momen-momen tersebut Roh Kudus dengan lembut membentuk kita untuk semakin serupa dengan pikiran dan hati Yesus Kristus.”
26 Martir Jepang
26 Martir Nagasaki adalah 26 martir yang tewas pada tahun 1597 dan dikanonisasi pada tahun 1862 oleh Paus Pius IX. Mereka terdiri dari 5 orang dari Spanyol, 1 orang Portugis dari India yang semuanya adalah mara Misionaris Fransiskan, 3 orang Yesuit dari Jepang dan 17 orang anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus. Pada masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi, umat Katolik mengalami penganiayaan yang salah satu puncaknya terjadi di tanggal 5 Februari 1597 dimana duapuluh enam orang martir tersebut dihukum mati di Bukit Nishizaka luar kota Nagasaki karena mempertahankan iman mereka kepada Kristus. Dengan diikat, mereka berjalan berbaris dan menjadi tontonan bagi masyarakat yang menyaksikannya. Sepanjang perjalanan, para saksi-saksi Kristus ini terus memuji Tuhan. Sebelum disalibkan mereka mengalami penyiksaan yang sangat hebat. Dari atas salib salah satu dari antara mereka yaitu Santo Paulus Miki terus berkotbah dengan gagah berani untuk memberi semangat bagi umat kristiani untuk tetap setia pada iman mereka.
Selama lebih dari dua abad (abad ke-17 hingga abad ke-19) akibat larangan Agama Kristen oleh pemerintah Jepang orang-orang Kristen kemudian dikenal sebagai Kakure Kirishitan yang secara harfiah berarti “Orang Kristen Tersembunyi.”
Mari bergabung di dalam perjalanan ziarah selama 12 hari ke salah satu negeri tertua di dunia yang menyimpan warisan Kekristenan awal secara autentik dan mendalam, Ethiopia. Selama 12 hari, Anda akan menyusuri kota-kota suci seperti Lalibela, tempat berdirinya gereja-gereja batu yang dipahat tangan sebagai simbol kasih abadi kepada Kristus, Axum, kota kuno yang dipercaya menyimpan Tabut Perjanjian serta Gondar dengan gereja berlukisan malaikat dan sejarah kekaisaran Kristen yang kaya. Kita juga akan diajak untuk merasakan perjumpaan iman melalui lanskap yang megah, Perayaan Suci Timket (Epifani Ethiopia) yang luar biasa serta juga mengenal budaya lokal yang hangat di dalam menyambut para peziarah. Inilah kesempatan langka untuk menapaki jejak para kudus, merenungkan warisan gereja perdana, dan mengalami keajaiban iman yang hidup di jantung Afrika.
TEMPAT SANGAT TERBATAS ! Jangan sampai ketinggalan untuk bergabung di dalam perjalanan ziarah ONCE IN A LIFETIME ini.Tahun Yubileum, juga dikenal sebagai Tahun Suci, adalah waktu untuk pengampunan dosa dan pembebasan dari hukuman dosa. Ini juga merupakan waktu untuk rekonsiliasi, memperbaiki relasi kita dengan Tuhan dan juga semakin menguatkan iman kita.
Tahun Yubileum diselenggarakan setiap 25 tahun sekali, di mana Vatikan mengundang umat Katolik dari seluruh dunia untuk berziarah dan menerima pengampunan. Tahun Yubileum akan dimulai pada Malam Natal, 24 Desember 2024 dengan Bapa Suci Paus Fransiskus akan membuka Pintu Suci di Basilika Santo Petrus yang akan mengawali tahun yang khusus ini hingga penutupannya pada tanggal 6 Januari 2026 nanti.
Tradisi Tahun Yubileum dimulai pada tahun 1300 ketika Paus Bonifasius VIII mengadakan Tahun Yubileum yang pertama yang juga dikenal sebagai “Tahun Suci.” Frekuensi Tahun Suci telah berubah seiring berjalannya waktu dimana pada awalnya Tahun Suci dirayakan setiap 100 tahun sekali, kemudian, pada tahun 1343 Paus Klemens VI mengurangi jarak antara Tahun Yubileum menjadi setiap 50 tahun sekali dan pada tahun 1470 Paus Paulus II menetapkannya menjadi setiap 25 tahun sekali.
Tahun Yubileum yang terakhir diselenggarakan pada tahun 2000 di masa Paus Yohanes Paulus II dihadiri oleh sekitar 25 juta peziarah dari seluruh dunia. Tahun Yubileum 2025 diperkirakan akan dihadiri lebih dari 30 juta peziarah dari seluruh dunia yang akan datang ke Kota Roma.
Setiap Tahun Yubileum memiliki tema khusus yang dipilih oleh Paus. Tema ini biasanya berkaitan dengan ajaran gereja, rekonsiliasi, dan pengampunan. Tema untuk Tahun Yubileum 2025 adalah “Peziarahan Harapan” (Pilgrims of Hope).
Tahun Yubileum melibatkan berbagai perayaan dan ritual khusus diantaranya adalah pembukaan Pintu Suci (Holy Door) di empat Basilika Utama di Kota Roma yaitu Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, Basilika Santa Maria Maggiore dan Basilika Santo Yohanes Lateran.
Pintu Suci hanya dibuka selama Tahun Yubileum dan selama tahun yang penuh rahmat ini, umat Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh dengan memenuhi syarat-syarat tertentu dengan :
MARI KITA BERZIARAH KE ROMA BERSAMA STELLA KWARTA di Tahun Yubileum 2025 untuk semakin mencintai Tuhan kita Yesus Kristus, memperdalam iman, mendapatkan pengampunan dan memperbaharui komitmen kita terhadap ajaran gereja.
26 Martir Jepang
26 Martir Nagasaki adalah 26 martir yang tewas pada tahun 1597 dan dikanonisasi pada tahun 1862 oleh Paus Pius IX. Mereka terdiri dari 5 orang dari Spanyol, 1 orang Portugis dari India yang semuanya adalah mara Misionaris Fransiskan, 3 orang Yesuit dari Jepang dan 17 orang anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus. Pada masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi, umat Katolik mengalami penganiayaan yang salah satu puncaknya terjadi di tanggal 5 Februari 1597 dimana duapuluh enam orang martir tersebut dihukum mati di Bukit Nishizaka luar kota Nagasaki karena mempertahankan iman mereka kepada Kristus. Dengan diikat, mereka berjalan berbaris dan menjadi tontonan bagi masyarakat yang menyaksikannya. Sepanjang perjalanan, para saksi-saksi Kristus ini terus memuji Tuhan. Sebelum disalibkan mereka mengalami penyiksaan yang sangat hebat. Dari atas salib salah satu dari antara mereka yaitu Santo Paulus Miki terus berkotbah dengan gagah berani untuk memberi semangat bagi umat kristiani untuk tetap setia pada iman mereka.
Selama lebih dari dua abad (abad ke-17 hingga abad ke-19) akibat larangan Agama Kristen oleh pemerintah Jepang orang-orang Kristen kemudian dikenal sebagai Kakure Kirishitan yang secara harfiah berarti “Orang Kristen Tersembunyi.”
Mari bergabung di dalam perjalanan ziarah selama 12 hari ke salah satu negeri tertua di dunia yang menyimpan warisan Kekristenan awal secara autentik dan mendalam, Ethiopia. Selama 12 hari, Anda akan menyusuri kota-kota suci seperti Lalibela, tempat berdirinya gereja-gereja batu yang dipahat tangan sebagai simbol kasih abadi kepada Kristus, Axum, kota kuno yang dipercaya menyimpan Tabut Perjanjian serta Gondar dengan gereja berlukisan malaikat dan sejarah kekaisaran Kristen yang kaya. Kita juga akan diajak untuk merasakan perjumpaan iman melalui lanskap yang megah, Perayaan Suci Timket (Epifani Ethiopia) yang luar biasa serta juga mengenal budaya lokal yang hangat di dalam menyambut para peziarah. Inilah kesempatan langka untuk menapaki jejak para kudus, merenungkan warisan gereja perdana, dan mengalami keajaiban iman yang hidup di jantung Afrika.
TEMPAT SANGAT TERBATAS ! Jangan sampai ketinggalan untuk bergabung di dalam perjalanan ziarah ONCE IN A LIFETIME ini.